MAKALAH
GIZI
DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
“
DIIT PADA IBU HAMIL DENGAN OBESITAS”

Disusun
oleh
Sulistiyowati
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
DIPLOMA
III KEBIDANAN JAYAPURA
TAHUN
ANGKATAN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan
yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada kesulitan apapun.
Adapun
maksud dan tujuan penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi dimana makalah ini membahas tentang
“Diit Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas”.
Untuk
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini dimana
kami tidak dapat menyebutkannya satu-satu.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam
penyusunannya atau materi didalamnya. Kritik dan saran dari para pembaca
sangatlah kita harapkan untuk penyempurnaan makalah kami berikutnya.
Sentani,
07 November 2013
PENULIS
DAFTAR
ISI
Halaman judul……………………………………………………………………. i
Kata
pengantar…………………………………………………………………… ii
Daftar isi………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan
Penulisan……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
obesitas………………………………………………………………. 3
2.2 Faktor –
factor yang mempengaruhi obesitas pada ibu hamil………………… 4
2.3 Dampak
obesitas pada ibu hamil……………………………………………… 6
2.4 Bahaya
obesitas saat kehamilan………………………………………………. 7
2.5 Beberapa
cara mencegah obesitas saat kehamilan antara lain………………… 7
2.6 Diit ibu
hamil dengan obesitas……………………………………………….. 8
2.7 prinsip
diit pada ibu hamil dengan obesitas…………………………………… 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………. 13
3.2 Saran…………………………………………………………………………… 14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Cara pandang akan selalu
berubah. Demikian juga cara pandang terhadap bentuk badan. Dahulu, kelebihan
berat badan dianggap sebagai simbol kemakmuran. Pandangan ini kemudian berubah.
Kelebihan berat badan dianggap mengurangi keindahan bentuk badan. Dan
perkembangan terakhir, cara pandang ini berubah lagi, mengarah pada kesadaran
akan perlunya hidup sehat.
Obesitas
atau kegemukan dianggap petanda kesehatan dan kekayaan. Kini yang menjadi
perhatian utama nutrisi adalah bagaimana menyelaraskan asupan energi dan
kebutuhan tubuh. Memang, dengan meningkatnya baku kehidupan, penambahan berat
badan obesitas tumbuh mengancam kesehatan penduduk. Obesitas
merupakan masalah kesehatan penting karena sangat erat kaitannya dengan berbagai
penyakit metabolik dan kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke).
Secara sederhana obesitas
didefinisikan sebagai keadaan penumpukan lemak yang berlebihan di dalam
jaringan lemak sehingga mengganggu kesehatan. Keadaan ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan
antara energi yang masuk dan yang digunakan tubuh sehingga berat badan menjadi
bertambah.
Satu dari langkah paling penting
yang dapat diambil oleh seorang wanita untuk mempertahankan kesehatannya dan
mencegah penyakit kronis adalah mempertahankan berat badan yang sehat.
Kegemukan ternyata juga
menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil. Tidak hanya pada masa
kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan berat badan, kemungkinan akan mengalami
masalah ketika persalinan dan pasca persalinan. Dan umumnya para wanita hamil tidak
mengetahui akan hal tersebut, mereka justru cenderung mengkonsumsi makanan
dengan jumlah yang lebih banyak daripada saat tidak hamil karena mereka
menganggap di dalam tubuhnya terdapat janin yang membutuhkan nutrisi juga.
Atas dasar pemikiran
tersebut kami membuat makalah ini, dan diharapkann akan mampu sedikit mengubah
cara pandang masyarakat mengenai konsumsi makanan saat hamil, sehingga
menghindari terjadinya obesitas. Bagi ibu hamil yang menderita obesitas kami
juga memberikan informasi nagaimana prinsip diit yang baik.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa definisi
obesitas ?
2. Faktor
– faktor yang mempengaruhi Obesitas pada ibu hamil itu apa saja?
3. Dampak
obesitas pada ibu hamil ?
4. Apa
saja bahaya obesitas saat kehamilan ?
5. Beberapa
cara mencegah obesitas saat kehamilan antara lain?
6. Diit
ibu hamil dengan obesitas yaitu?
7. Apa
sajakah Prinsip diit pada ibu hamil dengan obesitas?
1.3.Tujuan
Penulisan makalah ini guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi dan sebagai informasi
bagi mahasiswa tentang obesitas, factor obesitas pada ibu hamil, dampak
obesitas pada ibu hamil, bahaya obesitas pada ibu hamil, cara mencegah
obesitas, diit ibu hamil, dan prinsip diit yang mempengaruhi obesitas pada ibu
hamil.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Obesitas
Obesitas adalah kelebihan
berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi
lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan
pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh
lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas.
Obesitas diartikan
sebagai peningkatan berat badan diatas 20 %
dari
batas normal ( brownwl, 1984).
Obesitas adalah kondisi
kelebihan massa tubuh. Pasien dengan obesitas mempunyai status nutrisi yang
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan masukan kalori dan atau
penurunan penggunaan kalori (energi). Artinya, masukan kalori tidak seimbang
dengan penggunaannya yang pada akhirnya berangsur-angsur berakumulasi
meningkatkan berat badan. Selain kelebihan berat badan nilai TSF pada pasien
dengan obesitas lebih dari 15 mm untuk laki-laki dan lebih dari 25 mm untuk
wanita. (Nurachmah, 2001)
Kelebihan energi pada penderita
obesitas disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak ini
ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya dalam jaringan sub cutan dan
didalam jaringan tirai usus. Pada orang yang menderita obesitas ogan-organ
tubuhnya di paksa untuk bekerja lebih berat karena harus, membawa kelebihan
berat badan oleh sebab itu pada umumnya lebh cepat gerah, capek, dan mempunyai
kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja. (Noto atmodjo, 2007)
Ada beberapa metode
yang biasa digunakan untuk menetapkan berat badan yang di inginkan individu dan
untuk mendefinisikan obesitas secara klinis. Indeks masa tubuh (IMT) merupakan
prediksi derajat lemak tubuh dan pengukurannya di rekomendasikan federal untuk
mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas. IMT di hitung dengan
membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter
atau mengalihkan berat badan dalam pons dengan 703 lalu dibagi kuadrat tinggi
badan dalam inci kuadrat. (Varney, 2003)
Perhitungan
Indeks Masa Tubuh
IMT = Berat
Badan (kg)/(Tinggi Badan (m) 2
Klasifikasi
IMT yang dapat digunakan untuk membantu dalam perhitungan IMT untuk menentukan
apakah berat badan individu sesuai dengan tinggi badannya.
Tabel 2.1. Klasifikasi IMT
Kriteria
|
IMT
|
Berat
Badan Kurang
Berat
Badan Normal
Berat
Badan Berlebih
Obesitas (
Kelas I )
Obesitas (
Kelas II)
Obesitas
Ekstrim (Kelas III)
|
< 18,5
kg/m2
18,5-24,9
kg/m2
25-29,9
kg/m2
30-34,9
kg/m2
35-39,9 kg/m2
≥40 kg/m2
|
Banyak Fokus
tentang konsep perhitungan kalori telah dimuat media dan diantara populasi umum. Pada umumnya asupan kalori sebaiknya
sama dengan keluaran kalori.
2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi
Obesitas pada ibu hamil.
Terdapat suatu ketidaksepakatan
tentang devinisi yang tepat untuk obesitas dalam kehamilan, walaupun banyak
pengarang menganjurkan berat badan dalam kehamilan melebihi 175 pon atau
kurangnya 40% (biasanya 100 pon atau lebih) diatas berat badan ideal. Wanita
kegemukan berisiko tinggi untuk hipertensi, diabetes gistasional, dan
infeksinal, infeksi saluran kencing, dan infeksi episiotomi atau luka.
Penentuan usia kehamilan bisanya terbatas karena siklus hait yang tidak teratur
dan sukar menentukan tinggi fundus uteri. (Rayburm, 2001)
Pada banyak penelitian,
angka kematian maternal meningkat, umumnya akibat tromboemboli, infeksi, atau
komplikasi anasia. Makrosomia pada janin juga lebih sering terjadi. Walaupun
kematian perinatal tidak meningkat dan bayi berat badan lahir rendah jarang,
hasil kehamilan yang optimal disertai oleh kenaikan berat badan ibu paling
kurang 25 pon pada ibu-ibu obesitas (Rayburm, 2001)
Saat ini, kasus diabetes
pada masa kehamilan (gestational diabetic) semakin meningkat. Penyebab utamanya
adalah obesitas. Akibat peningkatan risiko tersebut, setiap ibu hamil
diwajibkan melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia kehamilan
menginjak minggu ke 24-28
Ibu
hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi
ideal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak
naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang
cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan
pemantaun ekstra terhadap berat badan.Seusai persalinan, ragam komplikasi masih
menunggu. Infeksi seusai bersalin akibat banyaknya pembuluh darah si ibu hamil
yang tersumbat sering terjadi. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada
lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga
infeksi pun sangat mungkin terjadi. Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi
menyuplai oksigen menyempit karena lemak. Padahal, terhambatnya suplai oksigen
dapat merusak sel-sel otak janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa jadi
berkurang. Kemungkinan buruk lain, janin bisa mengalami gangguan paru-paru
maupun terlahir obesitas.
Obesitas pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain/;
1. Genetik
Hal ini berdasarkan
alasan yaitu pada saat ibu sedang hamil, maka unsur-unsur sel lemak yang ada didalam tubuh ibu
berjumlah besar dan melebihi normal secara otomatis akan diturunkan pada sang
bayi dalam kandungan. Hal ini mengakibatkan bayi lahir dengan unsure lemak yang
besar pula didalam tubuhnya.
2. Disfungsi
salah satu bagian otak.
Sistem pengontrol suatu
makanan didalam tubuh manusia terletak pada hippocampus yatu hippocampus
lateralis ( menggerakkan nafsu makan) dan ventromedial ( menghentikan nafsu
makan). Apabila terjadi kerusakan pada salah satu system ini maka seseorang
akan menderita kegemukan.
3. Pola
makan yang berlebihan
Orang obesitas biasanya
lebih responsive terhadap makanan dari pada orang yang normal.hal ini baik
terhadap rangsangan penglihatan terhadap makanan, rangsangan bau makanan,
ataupun mendengar makanan. Orang obesitas akan makan sesuatu jika ia merasa
ingin makan, bukan karena kebutuhan akibat lapar. Itulah sebabnya mengapa orang
yang pola makannya berlebihan menyebabkan ia lebih mudah gemuk.
4. Kurang
gerak atau olahraga
Pada dasarnya tingkat
pengeluaran kalori tubuh dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu tingkat dan aktifitas
olahraga secara umum dan angka
metabolisme basal atau tingkat energi yang dipertahankan untuk memelihara
fungsi minimal tubuh. Orang dengan olahraga yang teratur maka pengeluaran kalori
tubuhnya juga teratur, sehingga tanpa adanya kelebihan kalori yang apabila
disimpan dalam tubuh dapat berakibat pada kegemukan.
5. Emosi
Kestabilan hormone
setiap orang itu berbeda –beda dan dipengaruhi oleh kadar mood seseorang.
Begitu juga dengan cara orang yang berbeda dalam mengatasi konflik. Ada
sebagian orang makan sebanyak-banyaknya ketika ia sedang kesal atau sedih atau
juga sebaliknya. Apabila orang dengan mood yang tdak menentu tersebut dan
mereka menggunakan makanan untuk mengurangi apa yang ia rasakan, maka didalam
tubuh tidak mungkin bisa dihindari jika akan terjadi kelebihan kalori dari yang
biasanya. Inilah yang akhirnya jika berlangsun lama akan menyebabkan kegemukan.
6. Faktor
lingkungan
Apabila seseorang itu
hidup didalam kebudayaan yang menyatakan bahwa seseorang yang gemuk itu makmur
dan sejahtera, maka seseorang tidak akan peduli dengan apa yang menyebabkan
kegemukan. Lebih lagi jika tidak ada permasalahan psikologi yang menyertai.
2.3 Dampak obesitas pada ibu hamil
1. Meningkatkan
angka kematian
2. Bayi
yang dilahirkan akan terganggu pertumbuhannya.
3. Kesuburan
menurun.
4. Tekanan
darah tinggi
5. Diabetes
gestasional.
Diabetes atau penyakit
tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi selama proses kehamilan ini
terjadi sekitar 4% dari jumlah total ibu hamil diseluruh dunia.
6. Membutuhkan
operasi Caesar
Ibu hamil yang obesitas
akan sulit bersalin secara alami atau spontan, karena timbunan lemaknya akan
mempersulit proses kelahiran bayi lewat jalan lahir.
7. Ibu
mengalami preeklamsia
Penyakit ini ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein
didalam urin. Wanita hamil dengan preeklamsi juga akan mengalami pembengkakan
pada kaki dan tangan.
Akibat nya, aliran
darah ke janin terhambat dan dapat berakibat fatal. Preeklamsi dapat berlanjut
menjadi eklamsia yang dapat menyebabkan ibu hamil koma, bahkan kematian, baik
sebelum, saat atau stelah melahirkan.
2.4 Bahaya obesitas saat kehamilan
Kegemukan ternyata juga
menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil karena kemungkinan akan
mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan. Kebanyakan ibu hamil
mengalami obesitas karena kelebihan makan. Banyak orang yang percaya bahwa ibu
hamil makan untuk dua orang sehingga menjadikan ibu hamil makan dengan porsi
yang berlebihan. Akhirnya, terjadilah penumpukan kalori dan sisa asupan energy
yang berujung diabetes. Mitos tersebut keliru, sebenarnya kebutuhan makan ibu
hamil hanya naik rata-rata 10-15 %. Saat ini, kasus diabetes ( gestational
diabetic) pada masa kehamilan semakin meningkat. Penyebab utamanya adalah
obesitas. Akibat peningkatan resiko tersebut, setiap ibu hamil diwajibkan
melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia kehamilan menginjak
minggu 24- 28 . Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengatur berat
badan agar tetap berada dalam kondisi ideal,.
Peningkatan berat badan
yang cukup pesat terjadi di trimester 2 atau trimester 3 , pada periode inilah
perlu diperlukan pemantauan ektra terhadap berat badan. Obeitas juga sangat
membahayakan persalinan karena banyaknya pembuluh darah ibu tersumbat oleh
lemak dan kolesterol. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit
merupakan media yang kondusif tubuhnya kuman sehingga infeksipun sangat mudah
terjadi. Resiko lainnya, plasenta yang menyuplai oksigen menyempit karena
lemak. Padahal, terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak
janin. Sehingga kecerdasan sikecilpun
bisa menjadi berkurang. Kemungkinan buruk lainnya adalah janin bisa mengalami
gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas.
2.5 Beberapa cara mencegah obesitas
saat kehamilan antara lain:
Langkah pertama yang
perlu dilakukan jika ibu baru menginjak trimester 1 yaitu pemeriksaan gula
darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan. Pemeriksaan ini diulang lagi,
diakhir trimester 3 untuk mengetahui
apakah sang ibu beresiko terkena diabêtes atau hipertensi. Selanjutnya,
dilakukan pemantauan terhadap perkembangan janin.
Langkah yang lain yaitu
dengan membatasi kalori. Namun hal ini masih menjadi kontroversi. Hal ini
dikarenakan pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu perkembangan janin.
Namun pada intinya, komposisi makanan harus seimbang. Selain mengatur pola
makan, dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik. Jangan pagi sangat baik
untuk menjaga kondisi ibu tetap sehat. Bila asupan nutrisi dari makanan yang
dikonsumsi tidak mencukupi, sebaiknya mengkonsumsi suplemen makanan. Jenis
nutrisi yang dibutuhkan antaranya: karbohidrat, protein/ asam amino, vitamin
dan mineral, serta enzim yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan
nutrisi oleh tubuh maka asupan nutrisi oleh tubuh maka asupan nutrisi ibu saat
hamil dapat terpenuhi. Bila saat kehamilan mengalami obesitas, perlu dilakukan
penanganan khusus. Sang ibupun harus bersikap tenang sangat bermanfaat bagi
perkembangan janin. Pilihlah klinik atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap.
Hal ini sebagai antisipasi jika ibu membutuhkan tindakan medis yang kompleks.
2.6 Diit ibu hamil dengan obesitas.
Adapun faktor-faktor
yang mengharuskan seorang ibu hamil untuk melakukan diet, salah satunya adalah
kelebihan berat badan. Mengalami kenaikan berat badan yang terlalu drastis pada
saat kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi tentunya. Oleh karena
itu, untuk para ibu hamil yang harusnya diet, hendaknya mengikuti diet makan
sehat khusus untuk ibu hamil. Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak
konsumsi protein, kalori ( untuk energy)
sebanyak 300 kalori perhari, vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat
besi untuk perkembangan bayi.
Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan
dengan melakukan cara dan diet makan yang sehat, diantaranya:
1.
Selalu sarapan
Ibu hamil diasarankan
untuk mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi saat sarapan. Menghindari sarapan
akan menimbulkan keinginan makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya tiba.
Selain itu, melewatkan sarapan juga menyebakan keluhan berupa kepala pening,
mual dan lain-lain.
2.
Susun daftar makanan
Ini dilakukan dengan
tujuan agar tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan dan mengatur asupan
kalori harian.
3.
Pilih makanan berserat serta rendah
kandungan lemak dan gula.
Pada ibu hamil konsumsi
gula berlebihan cenderung menimbulkan perasaan mudah lapar. Sediakan berbagai
buah atau sayuran untuk dijadikan sebagai makan selingan konsumsi ikan, unggas,
daging tanpa lemak, keju, susu krim, broloki, wortel, dan labu.
4.
Usahakan untuk mengolah makanan.
Hal ini bisa dilakukan
dengan cara dibakar, dipanggang, atau dikukus.
5.
Jadikan buah sebagai cemilan.
Ini sangat bermanfaat
karena buah kaya akan vitamin yang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin
dan juga ibu sendiri.
6.
Perbanyak minum air putih, minimal 8
gelas perhari.
Pada waktu hamil
seringkali dehidrasi disalah artikan dan dianggap sebagai rasa lapar. Akibatnya
terjadi kelebihan kalori dari biasanya. Perlu diingat apabila sudah memenuhi
kebutuhan gizi seperti biasanya tetapi masih merasa lapar berarti yang
dibutuhkan gizi seperti biasanya tetapi masih merasalapar berarti yang
dibutuhkan sebanyak-banyaknya.
7.
Jangan percaya mitos orang hamil perlu
makanan 2 kali lipat dari biasanya.
Masih banyak yang
menganggap bahwa seseorang yang sedang hamil harus banyak makan . sebenarnya
pandangan itu tidak benar. Jangan ragu untuk mengatakan tidak , saatdiminta
untuk menghabiskan makanan dalam jumlah yang banyak. Katakana secara halus
bahwa anda sudah kenyang.
8.
Makanlah makanan dengan nutrisi tinggi
dengan kandungan kalori terendah yaitu kalori dikurangi sebanyak 500-1000
dibawah kebutuhan normal.
9.
Kurangi asupan hidrat arang.
10. Konsumsi
makanan yang cukup mineral dan vitamin, serta tinggi serat sehingga membuat
kenyang.
2.7 Prinsip diit pada ibu hamil dengan obesitas
1.
Tujuan diit pada ibu hamil dengan
obesitas.
1) Memberikan
makanan rendah kalori guna mencapai berat badan normal.
2) Mempertahankan
tumbuh kembang bayi normal.
3) Mempertahankan
kesehatan ibu hamil
4) Menghindari
terjadinya komplikasi kehamilan.
2.
Syarat diit pada ibu hamil dengan
obesitas
1) Kalori
dikurangi sebanyak 500-700 dibawah kebutuhan normal. Pengurangan konsumsi
karbohidrat dan lemak
2) Protein
tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan sel darah merah.
3) Tinggi
vitamin dan mineral.
4) Tinggi
serat untuk memberi rasa kenyang
3. Pedoman
untuk mengurangi lemak.
1. Sayur-sayuran
1) Kurangi
konsumsi sayuran denan bumbu kacang yang digoreng, ganti dengan bumbu kacang
yang di sangrai
2) Batasi
konsumsi sayuran dengan bumbu kelapa yang berlebihan ( seperti urapan), atau
santan kental.
3) Batasi
konsumsi sayuran dengan dressing keju yang berlebihan, contoh salad.
Konsumsi sayuran dengan cara direbus,
dikukus didalam bentuk segar. ( Purwitasari, 2009).
2.
Buah-buahan
1) Konsumsi
buah-buahan dalam bentuk segar.
2) Kurangi
konsumsi buah-buahan yang berlemak. ( Purwitasari, 2009).
3.
Nasi, sereal dan roti.
1) Kalau
bisa konsumsi nasi beras tumbuk/ nasi agar dan roti yang mengandung bekatul/
havermouth.
2) Batasi
serela dan creakers yang berminyak/
mengandung lemak lebih dari 2 potong /hr.
3) Batasi
kebiasaan sarapan dengan roti mentega atau susu full cream. ( Purwitasari,
2009).
4.
Susu
1) Gunakan
susu skim, susu kedelai atau yogurth yang rendah lemak.
2) Pilih
keju yan rendah lemak, misalnya cottage cheese.
3) Pilih
eskrim yang tidak mengandung susu, missal es krim yang terbuat dari sari buah.
4) Pilih
makanan pencuci mulut yang terbuat dari makanan berserat seperti agar-agar
dengan saus dari susu cream. ( Purwitasari, 2009).
5.
Protein
1) Pilih
daging tidak berlemak dan berwarna cerah
seperti daging ayam kampong ( tanpa kulit), ikan, dll.
2) Hindari
konsumsi jerohan, daging berlemak, otak, kepala dan brutu ayam.
3) Tingkatkan
konsumsi protein nabati sebagai pengganti, seperti tahu , tempe, kacang hijau,
dll.
4) Batasi
konsumsi lauk yang digoreng, diolah
dengan santan kental.
5) Masak
dengan cara merebus, memanggang, menumis, dan memepes. ( Purwitasari, 2009).
6.
Lemak.
Kurangi konsumsi minyak goring sampai 1
sendok makan per hari( 10 gr). ( Purwitasari, 2009).
4. Bahan Makan
Yang Di Berikan Dalam Sehari
Diit Rendah Kalori (RK)
JENIS
|
RK I
|
RK II
|
RK III
|
RK IV
|
||||
Berat (gr)
|
URT
|
Berat (gr)
|
URT
|
Berat (gr)
|
URT
|
Berat (gr)
|
URT
|
|
Beras
|
100
|
1 gls
|
150
|
1,5 gls
|
200
|
2 gls
|
250
|
2,5 gls
|
Protein Hewani
|
100
|
2 ptg
|
150
|
3 ptg
|
150
|
3 ptg
|
200
|
4 ptg
|
Telur
|
50
|
1 btr
|
50
|
1 btr
|
50
|
1 btr
|
50
|
1 btr
|
Protein Nabati
|
100
|
4 ptg
|
100
|
4 ptg
|
150
|
5 ptg
|
150
|
5 ptg
|
Sayuran
|
400
|
4 gls
|
400
|
4 gls
|
400
|
4 gls
|
400
|
4 gls
|
Buah
|
400
|
4 ptg
|
400
|
4 ptg
|
400
|
4 ptg
|
400
|
4 ptg
|
Minyak
|
10
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
Gula Pasir
|
-
|
-
|
10
|
1 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
Nilai Gizi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||
Kalori
|
1200 kal
|
1500 kal
|
1700 kal
|
1900 kal
|
||||
Protein
|
59 gr
|
71 gr
|
75 gr
|
80 gr
|
||||
Lemak
|
35 gr
|
40 gr
|
45 gr
|
48 gr
|
||||
Hidrat Arang
|
173 gr
|
206 gr
|
250 gr
|
270 gr
|
5.
Menu makanan untuk obesitas :
Makan pagi
|
Roti tawar
Buah apel
1 sendok
teh selai kacang
1 gelas
jus strawberry
|
Selingan
|
Pisang
|
Makan
siang
|
Nasi putih
ukuran sedang
Pepes ikan
Sayur
bayam bening
Pepaya
|
Selingan
sore
|
Buah-buahan
1 gelas
jus melon
|
Makan
malam
|
1 buah
kentang atau ubi rebus
Pepes
tempe/tahu + jamur
Sayur
buncis + wortel
1 gelas
jus tomat
|
Selingan
|
1 pisang
ambon
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obesitas diartikan sebagai
peningkatan berat badan diatas 20% dari batas normal. Selain kelebihan berat
badan nilai TSF pada pasien dengan obesitas lebih dari 15 mm untuk laki-laki
dan lebih dari 25 mm untuk wanita.
Obesitas pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain/;
1. Genetik
2. Disfungsi
salah satu bagian otak.
3. Pola
makan yang berlebihan
4. Kurang
gerak atau olahraga
5. Faktor
lingkungan
Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan
dengan melakukan cara dan diet makan yang sehat, diantaranya:
1.
Selalu sarapan
2.
Susun daftar makanan
3.
Pilih makanan berserat serta rendah kandungan
lemak dan gula.
4.
Usahakan untuk mengolah makanan.
5.
Jadikan buah sebagai cemilan.
6.
Perbanyak minum air putih, minimal 8
gelas perhari.
7.
Jangan percaya mitos orang hamil perlu
makanan 2 kali lipat dari biasanya.
8.
Makanlah makanan dengan nutrisi tinggi
dengan kandungan kalori terendah yaitu kalori dikurangi sebanyak 500-1000
dibawah kebutuhan normal.
9.
Kurangi asupan hidrat arang.
10. Konsumsi
makanan yang cukup mineral dan vitamin, serta tinggi serat sehingga membuat
kenyang.
3.2 Saran
1. Untuk
masyarakat
Bagi ibu hamil di harapkan untuk
menjaga kesehatannya dengan mengatur pola makan,di harapkan ibu hamil mengubah
pandangannya bahwa ibu hamil harus makan dua kali lipat seharusnya, porsinya
tetap dan meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan yang di konsumsi.
2. Institusi
Diharapkan dapat memberikan waktu
yang lebih untuk mempelajari materi lebih mendalam dan diberikan bimbingan
dalam proses belajar.
3. Mahasiswa
Diharapkan dapat menyalurkan
informasi akan prinsip diit pada ibu hamil dengan obesitas dalam masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurachmah, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta: KDT.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Purwitasari, Devi. 2009. Buku Ajar Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rayburn, William F. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: KDT
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4, vol.1.
Jakarta: EGC.
Sumber dari internet:
Http.Balipost.html. Diakses Pada
Tanggal 20 Mei 2011
Http.hdindonesia.com. Diakses Pada Tanggal 20
Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar